Istilah puasa memang tidak asing lagi untuk didengar, khususnya bagi umat Islam. Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan istilah Ash Shiyam. Secara harfiah Ash Shiyam memiliki makna Al Imsak yang artinya menahan diri. Jadi dapat dipahami bahwa puasa merupakan ibadah kepada Allah Swt dengan menahan diri dari makan, minum, dan membatalkan puasa ainnya dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Ibadah puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa bukan sekadar tidak makan dan minum, tetapi puasa merupakan cara untuk menahan hawa nafsu yang datang baik dari dalam atau dari luar manusia itu sendiri.
Namun pernahkan kalian sadari selain wajib dilaksanakan, puasa juga memiliki hukum haram
Kok bisa...?
Dikutip dari kitab Mabadifiqih karangan Umar Abdul Jabar berdasarkan Madzab Imam Syafi'i yaitu sebagai berikut.
الْأَيَّامُ الَّتِي يَحْرُمُ فِيْهَا الصَّوْمُ
يَحْرُمُ الاصَّوْمُ فِي يَومِ الْعِيْدَيْنِ وَأَيَّامِ التَّشْرِيْقِ وَصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ قَبْلَ رَمَضَانَ وَكَذَا صَوْمُ النِّصْفِ الثَّانِيْ مِنْ شَعْبَانَ إِلاَّ أَنْ يُّوَافِقَ عَادةً لَهُ أَوْ يَصِلَهُ بِمَا قَبْلَهُ
Hari-hari yang haram untuk berpuasa: puasa dikatakan haram apabila dilaksanakan pada Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha), hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijah), puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadan, puasa dihari Syak meragukan (pada hari ke 30 dibulan Sya'ban), puasa diseparuh akhir dari bulan Sya'ban kecuali jika sepertu dengan kebiasaanya atau melanjutkan dengan hari sebelumnya.
: