selamat datang di situs erklaren media informasi dan komunikasi. harap bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakannya

Berbahasa Hilang Jati Diri ?

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia pada umumnya. Dengan bahasa, manusia bisa menyampaikan dan memperoleh informasi dengan mudah. Serta bahasa memang menjadi media dalam penyampaian pesan yang disampaikan. Bahasa tidak hanya berupa bunyi tuturan yang berasal dari gerakkan bibir dan getaran pita suara saja. Akan tetapi bahasa bisa juga berupa simbol, morse atau kode dan bahkan gerakan tubuh juga bisa dikatan bahasa, karena bahasa merupakan media penyampai pesan dan alat untuk berkomunikasi. Pada zaman sekarang kita terbiasa menganggap bahawa bahasa adalah tuturan kata atau suara yang berasal dari getaran pita suara dan diolah oleh gerakan lidah dan bibir sehingga menghasilkan bunyi yang dapat dipahami oleh si penerima. Selain keunggulan dari bahasa itu sendiri, ada pula kelemahan atau bisa dikatakan masalah pada era sekarang, yaitu dengan bahasa seseorang bisa saja kehilangan jati dirinya. Hal tersebut terjadi dan nampak jelas pada diri kita dan lingkungan sekitar kita.

Sumber Gambar: https://griyawardani.wordpress.com/2011/05/19/aspek-aspek-tutur/

Kehilangan jati diri yang disebabkan oleh bahasa sangat marak terjadi. Seperti halnya dalam berkomunikasi dengan sesama sering kali ada seseorang yang mencampur adukan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Sehingga mereka menganggap dengan menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi dapat menambah nilai positif bagi si penutur. Hal tersebut yang bisa menjadikan bahasa Indonesia dianggap ketinggalan zaman dan tidak populer. Selain itu, sering didapati seorang anak yang sejak kecil dididik dan dibiasakan menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi. Bahkan kurang atau tidak sama sekali diajarkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga seorang anak dalam berbahasa Indonesia saat berkomunikasi kurang baik dari segi susunan kebahasaannya maupun kosa katanya. Fenomena yang seperti itu sungguh mengkhawatirkan bagi penerus bangsa. Kehilangan jati diri dari para generasi akan berakibat buruk bagi kebudayaan negeri. Sebab mereka dari kecil kurang atau tidak ditanamkan kebudayaan Indonesia melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Selain bahasa Indonesia yang menjadi permasalahan pada pembahasan di atas, bahasa daerah juga sangat memperihatinkan bagi generasi muda masa kini. Sebab, bahasa daerah juga dianggap ketinggalan zaman untuk ditanamkan pada generasi muda. Memang dalam kurikulum dimasukan mata pelajaran muatan lokal sesuai dengan daerah masing-masing. Akan tetapi, masih banyak generasi muda yang minim pemahaman terkait bahasa daerahnya, baik itu berupa kosa kata, gaya bicara dan kebudayaan daerah.

Hal tersebut yang menjadi masalah di Indonesia. Semua karena bahasa, dengan bahasa seseorang akan kehilangan jati dirinya sebagai orang Indonesia, lahir di Indonesia, bertempat tinggal di Indonesia, makan dari hasil tanah Indonesia. Akan tetapi kehilangan jati dirinya melalui bahasa. Memang sepintas bahasa sangat sepele, terutama bahasa Indonesia. Memang bahasa Indonesia sering didengar dan diucapkan sehingga banyak yang menyepelekan dan menganggap bahasa Indonesia tidak penting. Dari sikap seperti itu, orang tersebut sudah mulai kehilangan jati dirinya sebagai rakyat Indonesia yang bahasa nasionalnya adalah bahasa Indonesia. Oleh karenanya generasi muda  haruslah cinta dan bangga dengan bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu bangsa. Seperti dikutip dari perkataan Bung Karno.

“Beri aku 1000 orang tua niscaya akan aku cabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda akan aku guncang dunia”.

Berdasarkan perkataan bung Karno itu dapat kita tafsirkan jika pemuda adalah penggerak bangsa. Jadi, jika seorang pemuda sudah kehilangan jati dirinya melalui hal kecil seperti sikap menyepelekan bahasa Indonesia berarti juga menyepelekan persatuan.


Penulis: Citra Ika Prasetya

: