Oleh: Citra Ika Prasetya
Laki-laki bercapil
Bungkuk legam bersemayam
Hitam kulit kurus kerontang
Kaki kokoh menapak liat
Sesuap nasi perut terisi
Tak peduli payah menyapa
Untuknya bukan siapa
Laki-laki bercapil
Berteduh napas melepuh
Payah bersandar bungah
Mengibas capil dibawah gubuk
Sembari menatap langit terik
Menikmati sesuap nasi panas dibalik rantang
Yang baru diangkat dari penanak
Dengan selembar telur yang membaur
Tertutup rebusan daun singkong
Iya, sederhana
Memang tak seberapa
Baginya yang tak tahu apa-apa
Tapi tahukah
Itu cukup
Bagi
Laki-laki bercapil
(Trenggalek, 08 Juni 2021)
: