selamat datang di situs erklaren media informasi dan komunikasi. harap bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakannya

Empat Shinobi Indekos Bagian 3 (Pendaftaran)


Oleh: Citra Ika Prasetya
Pendaftaran..!!
Saatnya telah tiba. Hari dimana pendaftaran mahasiswa baru dibuka. Setya dan Juki pun mendaftar di kampus tersebut. Mereka masuk kedalam kampus tersebut untuk mendaftar. Mereka berdiri di lobi kampus sambil menunggu antrian. Mengantri bukanlah hobi Setya. Dia terus merengek dan merasa kesal.
“yaahhh… mengantrii, itu yang didepan cepetan dikin napa..” seru Setya dengan lantangnya memecah suasana lobi yang padat calon mahasiswa yang ingin mendaftar.
Semua orang yang ada disana seketika memandang Setya. Mereka terheran-heran itu mahkluk apa, kok aneh bin ajaib.
“sstt, diamm, malu-maluin aja loe” seru si Juki.
“Ini kampus mas, bukan hutan, gaperlu keras-keran bicaranya, suaramu itu lo merusak dunia” seru seorang laki-laki yang ada di depannya.
“iya nih.. bikin cairan telinga gua pecah” sahut orang yang ada didepannya lagi
“apa sih loe, nyaut-nyaut kek kabel aja, sok kenal loe” si Setya dengan nada yang agak sedikit nantang siih.
Kedua orang yang ada didepannyapun menoleh kebelakang. Dan ternyata, kedua orang yang dikatain si Setya sok kenal tersebut adalah teman mereka pas SMP, yaitu Putra dan Bedul. Mereka lama tak saling jumpa, sebab Putra dan Bedul waktu SMA berbeda sekolah dengan si Setya dan Juki.
“loohh,,, Putra, Bedul??” sahut Setya dan Juki secara bersamaan dan bikin heboh seisi lobi. Mereka kaget bertemu kawan lama di kampus yang sama.
“Setya, Juki??” sahut Putra dan Bedhul.
“kalian daftar kuliah di sini juga?” tanya Juki.
“iya kami daftar disini” jawab Putra.
“Berasa kek reyoni para power ranger, hahaha” saut Setya yang memutus pembicaraan Juki dan Putra.
“HAHAHAHA” mereka ber empat tertawa keras secara bersamaan. Layaknya paduan suara, tapi yang ini suaranya sumbang kek kaleng bekas.
“HEEYY.. yang dibelakang itu rame sendiri, disini tempat pendaftaran, bukan tempat tawuran, kalau rame sendiri keluar sana..!” sahut petugas yang mengatur jalannya pendaftaran.
“maap pak, disini kami ramainya berjamaah, kagak sendiri, sebab berjamaah lebih baik dari pada sendiri, apalagi sendiri karena kelamaan jomblo” jawab Bedul
“HAHAHAHAHA” mereka berempat kemudian tertawa bersamaan.
“ya udah mending kita lanjut ngobrol ke kantin kampus aja yuk, gaenak disini, banyak orang yang iri dengki cacimaki. Entar daftarnya nanti aja, terakhiran” saut Juki sambil menepuk bahu kedua teman lamanya.
“yaudah ayook” saut Putra.
Merakapun berjalan berempat sejajar layaknya coboy junior yang lagi manggung. Merek liat sini-liat sana melihat pemandangan yang indah. Apalagi kalau bukan cewek-cewek cantik yang ada di kampus. Patutlah mereka kan jomblo professional, hahaha.
Mereka pun sampai juga di kantin kampus. Jaraknya lumayan jauh dari lobi tempat pendaftaran tadi. Merekapun duduk layaknya geng kapak yang kelaparan.
“akhirnya sampai juga kita, hadeehhh capek, jadi haus” keluh Setya.
“apa bener dengan mencampur sendiri es batu dengan rasa lemon dan gelembung bisa seenak dan nyegerin” sahut si Bedul kepada Setya. Seakan-akan sedang promosi produk minuman ternama.
“anjiirrr… loe kira ini iklaan…” jawab Setya
“hahaha” semuapun tertawa dengan kerecehannya yang tidak jelas.
“yaudah cepetan gih pesen minum” kata Putra.
“okee.. pesen apanih?” tanya juki.
“samain aja dah, es teh manis empat” jawab si Juki.
“okee…. Buuukk, ibuk kantiinn, es teh manis 4 yaaa, nggak pedes” teriak Setya.
“eehh mana ada es teh manis pedes, gilaa apa.” Tanya Bedul.
“iyanih” saut Putra dengan penuh rasa heran.
“ada laah, sapa tahu ibu kantinnya salah ngasih gula dengan sambel, kan kita gak tahu” jawab Setya dengan polosnya.
“yaa elah” saut mereka bertiga sambil menonyor si Setya karena tingkahnya yang kek orang bego’
5 menit kemudian pesenan mereka pun tiba, “ini minumannya” kata ibu romlah pemilik kantin tersebut.
“iya buu, oh iya pasword wifi-nya apa ya bu?” tanya Setya.
“bayar dulu” jawab bu Romlah.
“iya-iya bu pasti saya bayar nanti, apa dulu paswordnya?” tanya Setya dengan kebego’annya.
“heeh... paswortnya ya itu tadi” jawab si Putra sambil menjitak si Setya.
“loohh iya kah, kenapa nggak bilang dari tadi”
“auu aahh bodo amaatt, emang bego’nya gak berubah”
“hahahaha,” mereka pun tertawa bersamaan.
Kantinpun menjadi ramai karena tingkah mereka yang konyol. Dan bu Romlah hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka. Akan tetapi tanpa bu Romlah sadari, dia akan menjadi sasaran keonaran mereka.
Sembari minum es teh manis, mereka ngobrol panjang lebar kali tinggi layaknya volume persegi. Mereka cerita sana sini. Pengalaman mereka dan lain sebagainya. Tiba- tiba Bedul bertanya kepada Juki dan Setya
“eeh rencan kalian ngkos dimana?”
“belum tahu nih” jawab Juki.
“gimana kalau ngkos bareng aku sama Putra, kan bisa bareng terus kek SMP dulu”
“wah ide yang bagus tuh, oke sepakat” jawab Setya.
“eeh.. main sepakat aja ni anak” sahut Juki sambil liat tingkah Setya.
“udah, iya aja, tempatnya deket kok dari kampus, itung-itung hemat biaya” tawaran si Putra.
“hmmmmm... oke lah, ada benernya juga” keputusan si Juki sambil berfikir keras layaknya sedang ujian nasional anak SD.
“siip laah entar habis kita daftar, gua ajak deh ke tempat kosnya, dijamin nyaman, aman dan sejahtera” sahut Bedul sambil mengajungkan jempolnya.
Kemudian Setya melihat HP-nya yang menunjukkan pukul 11 siang, sedangkan pendaftaran akan ditutup jam 12 siang.
“lohh udah jam segini, yuk kita ke lobi pendaftaran” kata Setya.
“iya nih, yukk” kata Putra, sambil mengambil tasnya.
“eehhh, jangan lupa bayar” seru Juki.
Merekapun kembali ke lobi untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru disana. Dan setelah selesai mendaftar, mereka berempat pergi untuk melihat tempat kos yang dibicarakan tadi. Ya disitulah kehidupan meraka sebagai anak kos akan dimulai. Semoga mereka menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Amiiinn.

: